Aceh Tamiang – Buku yang ada di sekolah mesti menjadi pedoman pembelajaran, bukan hanya tersimpan. Demikian pesan Pj. Bupati Aceh Tamiang, Dr. Drs. Meurah Budiman, SH, MH, saat menerima secara simbolis 1.500 eksemplar buku dari program Sejuta Buku Untuk Aceh tahap XI oleh Yayasan Forum Komunikasi Alumni Lhokseumawe di Jakarta (Yayasan FoKAL), SMAN 4 Kejuruan Muda, Selasa, (13/6/23).
“Mudah-mudahan ilmu yang ada di buku tidak hanya berlipat-lipat di meja atau tersimpan di lemari, tetapi dibagi-bagi untuk dibaca oleh anak-anak dan para guru”, tutur Meurah.
Menurutnya, meskipun telah menjadi seorang guru, tetap harus rajin membaca. Terlebih bagi generasi penerus yang harus memulai semangat membaca sejak dini.
“Contohnya ketika seleksi CPNS. Banyak anak muda yang telah lulus CPNS ketika saya tanya belajar di mana, mereka menjawab rajin-rajin membaca dan membahas soal di buku maupun di media sosial”, ujarnya.
“Dunia teknologi semakin tinggi. Kita harus menyesuaikan kondisi. Jika tidak bisa membaca buku, maka bacalah melalui ponsel. Tapi lebih baik kita membaca buku”, pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Meurah sangat berterimakasih atas atensi yayasan terhadap program Sejuta Buku ini. Ia menuturkan, melalui program ini diharapkan kualitas pendidikan anak-anak Aceh Tamiang semakin membaik, baik secara ilmu, keterampilan maupun pribadi mereka.
Sementara itu, Ketua Yayasan FoKAL, Said Rulam mengatakan, Kegiatan Sejuta Buku Untuk Aceh merupakan program bantuan buku untuk perpustakaan sekolah yang ada di seluruh Provinsi Aceh yang dicetuskan Yayasan Forum Komunikasi Alumni Lhokseumawe di Jakarta (Yayasan FoKAL).
“Gerakan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2005, berawal dari gerakan kemanusiaan untuk sekolah-sekolah yang terdampak tsunami 2004”, terang Said Rulam.