Globaldetik.com | Redelong- Samsul Bahri 45 Warga simpur dusun Linge antara, kabupaten bener meriah, kampung Simpur, keluh/kecewa terkait PT Brantas Abipraya yang di duga kuat sebagai penadah material batu hasil rampasan dari pada warga simpur yang di jual oleh PT ogami yang berkantor cabang di waduk krueng Keureuto Aceh Utara,Senin(27/02/2023).

Lebih lanjut,, Samsul bahri Melalui media ini saya sampaikan,kepada pj Bupati bener meriah, DPRK bener meriah, APH bener meriah,kata Samsul.

Saya mewakili segenap masyarakat simpur, dusun Linge antara, meminta perlindungan atas di rampasnya hak kami serta hasil perut bumi alam kami yang di rampas oleh PT ogami yang di jual kepada PT berantas Abipraya,

padahal menurut Samsul Bahri PT. berantas Abipraya lebih mengerti aturan karna PT tersebut bukan swasta tapi badan usaha milik negara,Tegas Samsul.

Saya selaku ketua cabang BUMK kampung Simpur merasa kecewa sikap pimpinan PT berantas datang dari daerah lain seenak nya saja bekerja ditempat kami,seolah olah tidak mengerti aturan ataupun pura -pura tidak mengerti.

kami minta kepada Dirut pusat di jakarta agar memberi pertimbangan tentang penampungan hasil material batu yang di tampung secara ilegal dari kampung kami yaitu kampung simpur dusun Linge antara,,Pungkas Samsul Bahri.

Aparat Penegak Hukum (APH) Jangan Tutup Mata Terkait Perampasan Hak Masyarakat Aceh Bener Meriah, Simpur,Dusun Linge antara

Globaldetik.com | Redelong-
Samsul Bahri 45 Warga simpur dusun Linge antara, kabupaten bener meriah, kampung Simpur, keluh/kecewa terkait PT Brantas Abipraya yang di duga kuat sebagai penadah material batu hasil rampasan dari pada warga simpur yang di jual oleh PT ogami yang berkantor cabang di waduk krueng Keureuto Aceh Utara,Senin(27/02/2023).

Lebih lanjut,, Samsul bahri
Melalui media ini, saya sampaikan kepada pj Bupati bener meriah, DPRK bener meriah, APH bener meriah,kata Samsul.

Saya mewakili segenap masyarakat simpur, dusun Linge antara, meminta perlindungan atas di rampasnya hak kami serta hasil perut bumi alam kami yang di rampas oleh PT ogami yang di jual kepada PT berantas Abipraya,
padahal menurut Samsul Bahri PT. berantas Abipraya lebih mengerti aturan karna PT tersebut bukan swasta tapi badan usaha milik negara,Tegas Samsul.

Saya selaku ketua cabang BUMK kampung Simpur merasa kecewa sikap pimpinan PT berantas datang dari daerah lain seenak nya saja bekerja ditempat kami,seolah olah tidak mengerti aturan ataupun pura -pura tidak mengerti.

kami minta kepada Dirut pusat di jakarta agar memberi pertimbangan tentang penampungan hasil material batu yang di tampung secara ilegal dari kampung kami yaitu kampung simpur dusun Linge antara,,Pungkas Samsul Bahri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *