Globaldetik.com |Redelong-  (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) konkret pengendalian inflasi secara virtual yang diikuti oleh seluruh kepala daerah di Indonesia. Kegiatan zoom meeting itu, juga diikuti oleh Jajaran Pemkab Bener Meriah yang dipusatkan di Oproom Setdakab setempat, Senin (13/3/2023).

Pj Sekda, Armansyah, SE M, Si, ikut dalam acara rakor tersebut, mewakili Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M. Si. Selain jajaran pemkab, kegiatan itu, juga diikuti oleh sejumlah perwakilan Forkopimda setempat, diantaranya dari Kodim 0119/BM, Polres, Kejari, serta sejumlah kepala SKPK Bener Meriah.

Dalam rakor itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini mengatakan, pemantauan kenaikan harga barang saat ini, secara bersama harus diwaspadai dikarenakan dalam waktu dekat akan menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul fitri serta libur panjang anak sekolah.

Kemudian lanjutnya, perubahan cuaca yang tidak menentu mengalami perubahan merupakan salah satu faktor tidak stabilnya harga bahan pokok serta jenis tanaman lainnya. ”Untuk Inflasi dan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi efek yang akan terjadi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri, biasanya terjadi perubahan pada konsumsi makanan/minuman masyarakat,” kata Pudji Ismartini.

Dijelaskan, secara nasional berdasarkan penelitian BPS, kenaikan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara dengan nilai Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 12,3 persen. Sedangkan penurunan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dengan nilai IPH sebesar 66,2 persen. “Untuk IPH, berdasarkan pulau terjadi pada Pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Karawang dengan nilai 3,89,” rincinya.

Sementara itu, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra menambahkan, jika pihaknya dari Kementerian Perdagangan akan menyampaikan tentang perkembangan minyak goreng berdasarkan hasil amatan di lapangan.
“Sampai dengan minggu kedua bulan Maret, realisasi sebesar 57.983 ton. Sementara pada akhir Pebruari 2023 dari total penyaluran DMO Migor Rakyat sebesar 360.150 ton dengan rincian minyak curah sebesar 271.339 ton atau 75,34 persen dan Minya Kita sebesar 88.811 Ton atau 24,66 persen,” rinci Syailendra.

Menanggapi hal itu, Mendagri, Muhammad Tito Karnavian mengatakan, mengendalikan inflasi ini sama halnya dengan menjaga kesehatan dengan cara harus tetap merawat kesehatan. Begitu juga dengan halnya menjaga terjadinya inflasi, harus segera menjaga bahan pokok harga dari tanam hingga penstabilan harga.

“Seperti tanaman cabai, kita dapat melakukan upaya penanaman cabai melalui polibet yang saat ini telah dilakukan dan dicontohkan oleh pihak TNI/ Polri. Dalam hal ini, juga melakukan suatu upaya dalam penstabilan harga cabai. Salah satunya kita tidak harus membeli cabai di luar tapi dengan cara memanfaatkan lokasi yang berada di sekitar rumah kita,” kata Mendagri.

Begitu juga halnya dengan minyak, lanjut Tito, pihaknya secara terus menerus akan melakukan upaya tersedianya minyak goreng di tengah masyarakat dan akan selalu melakukan pengawasan terhadap peredaran minyak dari oknum penimbun minyak yang tidak bertanggung jawab.

“Intinya, marilah kita tingkatkan kesadaran kita secara bersama-sama dalam mencegah terjadinya inflasi di negara kita, dengan cara bersama-sama tentunya dapat melakukan sesuatu dengan mudah. Apabila kita dapat bersatu dan meningkatkan kesadaran,” ajaknya.

(Hermansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *