Globaldetik.com | Aceh Timur – Proyek siluman sudah mulai merajalela di kawasan Kabupaten Aceh Timur. Salah satu yang terpantau oleh awak media yaitu di Gampong Pucok Alue Barat, Senin (24/7/23). Sempat terjadi cekcok antara warga dan TPK Gampong, pengerasan jalan di desa ini tidak memasang papan nama proyek dan diduga tidak sesuai dengan anggaran.
Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, mengharuskan Badan Publik untuk selalu mendukung keterbukaan informasi publik atau bisa dikatakan dituntut untuk lebih transparan menyajikan informasi yang berkaitan berbagai program, kegiatan maupun anggaran.
Salah satu masyarakat Gampong Pucok Alue Barat Zulfikar menyampaikan keresahannya saat diwawancarai awak media, “Geuchik Gampong ini memang tidak pernah benar. Saya dengar informasi dari TPK rencananya buat lening di sana, tiba-tiba sudah diplot dana 15 juta untuk rehab jalan di samping SMA Negeri 1 Simpang Ulim. Habis itu saya dengan informasi lagi, Ketua TPK mengatakan sudah pengerasan jalan, apa betul seperti itu”, ungkapnya.
Berdasarkan laporan masyarakat, diduga oknum Geuchik Pucok Alue Barat hanya datang ke Gampong saat pencairan dana saja dan tidak ada saat dibutuhkan masyarakat. Mengingat, oknum Geuchik tersebut juga beralamat di luar Gampong Pucok Alue Barat. Warga juga menduga, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) juga hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu saja tanpa melibatkan warga Pucok Alue Barat.
“Kalau masalah duduk rapat saya tidak tahu, Geuchik tidak mau dipanggil karena tinggal di Lhok Nibong. Saya berharap agar ini segera diproses, jangan dibuat yang tidak betul untuk masyarakat. Sedih kita melihat Gampong kita dibuat seperti itu. Mohonlah jalankan semuanya sesuai aturan”, ujar Zulfikar.
Saat dimintai keterangan, TPK Gampong Pucok Alue Dua Zulfikar Arani mengatakan, “Ini bukan proyek, tetapi Anggaran Dana Gampong (ADG) yang anggarannya sekitar 20 juta. Ini punya anggaran perubahan. Sebenarnya tidak kerja hari ini, kami pun tidak tahu dengan yang masukkan tanah. Saya larang! Memang saya TPK tapi saya tidak tahu tiba-tiba ada masuk alat berat. Siapa yang suruh datang pun kita tidak tahu.” ungkap TPK Zulfikar.
“Itulah yang membuat saya jadi heran, rapat ada cuma tidak ada konfirmasi tentang itu. Komplin ini sebenarnya saya pun juga ikut komplin, saya komplin tadi karena cuaca hujan jangan kerja dulu dan sudah saya bilang dengan yang punya alat berat. Bukan kerja disaat hujan, tidak bagus hasilnya. Maka itu, sudah keluar langsung beko dan alat beratnya.” sambungnya.
“Perubahan ini belum siap, harus kita buat lagi anggarannya. Saya pun tidak tahu kenapa bisa begini, tiba-tiba sudah sampai tanah tadi. Sebenarnya harapan saya seharusnya dilakukan sesuai dengan aturan. Sudah ada rincian baru kita bisa kerjakan, mana bisa asal saja.” tutup TPK Zulfikar.
Hingga saat berita ini ditayangkan, belum ada keterangan yang jelas dari oknum Geuchik yang diduga sengaja menghindar saat akan dimintai konfirmasi oleh beberapa wartawan. Bahkan wartawan dari media ini sempat menunggu berjam-jam di depan rumah oknum Geuchik karena diminta menunggu oleh oknum geuchik tersebut.
(FRY)