Globaldetik.com | Langsa – Perkembangan kualitas guru di Kota Langsa beberapa tahun terakhir perlu menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Terdapat peningkatan atau penurunan kualitas mengajar guru yang relatif di tiap-tiap sekolah. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua II Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Langsa Bukhari Musa, S.Pd. saat diwawancarai pada Jumat (17/11/23).
“Terkait efektivitas pembelajaran itu sangat bergantung kepada sekolah yang bersangkutan. Kalau sekolahnya disiplin, lengkap dengan peralatan mengajarnya, tentu guru yang mengajar itu efektif”, ungkapnya.
Kualitas mengajar seorang guru menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Karena guru merupakan profesi yang punya peran penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik di masa mendatang.
“Manakala guru ini sudah mendapat pelatihan, mungkin dia mengajarnya lebih baik dari guru yang tidak mendapat pelatihan tambahan. Pelatihan tentang kompetensi guru, tentang cara mengajar, atau cara menyusun soal. Biasanya dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Langsa.”, tambahnya.
Adapun kriteria guru yang dibutuhkan saat ini di Kota Langsa menurut Bukhari, S.Pd. harus mengacu kepada kompetensi guru. Kompetensi guru yang dimaksud ada 4 (empat), yakni :
1. Kompetensi pedagogik, berarti guru harus paham tentang cara-cara mengajar yang baik dan benar.
2. Kompetensi kepribadian, tentunya kepribadian seorang guru itu berbeda dengan kepribadian orang lain yang bukan guru. Dan juga guru bukan hanya di sekolah saja, di manapun ia berada harus bisa menunjukkan bahwa dia seorang guru.
3. Kompetensi sosial, ialah bagaimana mereka berhubungan dengan anak murid, dengan wali murid dan masyarakat. Karena di masyarakat guru itu yang punya audisi sosial tadi dia sangat dihargai, sangat disegani.
4. Kompetensi profesional, yaitu ahli dalam bidangnya. Misal, guru bahasa Inggris harus paham secara mendalam tentang pelajaran tersebut.
“Jadi kalau seorang guru yang bisa mengajar secara profesional dia yang memiliki empat kompetensi ini, terkadang ada juga guru yang kurang paham, menganggap ini kurang penting. Seharusnya guru-guru yang belum mumpuni ini mengikuti pelatihan, dan biasanya pelatihan ini terkendala pada biaya.”, lanjut Bukhari.
Bukhari juga berharap sekolah di Kota Langsa dapat memikirkan peningkatan kualitas gurunya. Ia menyebut kebanyakan sekolah juga mungkin sudah membuat kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas guru seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), itu nanti ditentukan oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah).
“Jadi kepala-kepala sekolah itu musyawarah untuk menentukan guru mata pelajaran apa yang harus diberi pelatihan. Ini biayanya Tidak terlalu besar karena guru ini dipandu oleh seorang guru senior, jadi dari guru ke guru, dari mereka ke mereka. Cara-cara seperti itu itu tidak memakan biaya yang banyak dan tentunya cukup efisien”. tutupnya.
(Fatih)