Globaldetik.com | Pasaman Barat Kegiatan penyuluhan itu menghadirkan dr. Hatika Dara Mareti sebagai nara sumber dengan memberikan pemahaman kepada WBP agar waspada terhadap penyakit kanker yang sangat membahayakan nyawa.

“Penyuluhan ini sangat penting bagi WBP Talu yang bertujuan untuk deteksi dini kanker serta penyebab munculnya penyakit kanker. Selain itu juga bisa menjadi bekal bagi mereka sebelum terjun kembali ke masyarakat,” katanya.

Kegiatan penyuluhan ini bertema kan Sadari (periksa payudar sendiri) dan Sakuri (periksa kulit sendiri), selasa 7/2/2023.

Menurut dr. Hatika, banyak faktor yang menyebabkan munculnya penyakit kanker. Selain pola hidup yang salah, juga faktor makanan sangat menentukan.

“Hindari makanan dan minuman siap saji. Kita tidak mengetahui apa kandungan makanan dan minuman yang ada. Jadi selektiflah memilih makanan dan minuman di pasaran,” sebutnya.

Ia berharap dengan adanya penyuluhan itu maka WBP dapat menjadi duta baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain nantinya.

“Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya di dunia. Diperlukan pengetahuan agar kita terhindar dari kanker,” harapnya

Sementara itu Kepala Lapas Talu Donni Isa Darmawan mengatakan “dengan ada nya penyuluhan kanker di lapas ini yang bekerja dengan puskesmas Talu sangat bermanfaat sekali terutama bagi WBP dan keluarga nya kelak serta untuk masyrakat ketika bebas nanti.

Berdasarkan data 2019 Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumbar, Linarni Jamil di Padang,mengatakan “jumlah penderita kanker perempuan terus meningkat di Sumbar mencapai 1.658 jiwa. Akan tetapi laki-laki menurun menjadi 692 jiwa,”

kemudian Jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan yaitu kanker payudara pada 2017 mencapai 303 jiwa, 2018 naik menjadi 422 jiwa, dan 2019 naik lagi menjadi 479 jiwa,ujar nya.

“Kemudian terdapat beberapa jenis kanker lainnya seperti kanker leher rahim, darah, usus besar, paru, hati, tiroid, dan otak,” ujar dia.

Sedangkan jenis kanker yang paling banyak diderita laki-laki yaitu kanker paru. Pada 2017 mencapai 213 jiwa, 2018 meningkat menjadi 259, dan 2019 turun 130 jiwa. Kemudian jumlah penderita kanker lainnya tidak terlalu dominan seperti kanker hati, darah, usus besar, dan otak.

Menurut dia ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya jumlah penderita kanker di Sumbar, seperti merokok dan pola hidup sehat yang kurang terjaga.

Ia juga menyebutkan total penderita kanker di Sumbar pada 2019 mencapai 2.350 jiwa cendrung akan meningkat 2020 sampai seterus nya.beliau berharap menjaga pola makan itu yang utama demi terhindarnya dari penyakit kanker,tutupnya

penulis: (Andro Donal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *